Sabtu, 14 November 2009

PENGERTIAN, PROSES LAHIRNYA, DAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI TEKNOLOGI

"PENGERTIAN, PROSES LAHIRNYA, DAN DAMPAK SOSIAL" EKONOMI TEKNOLOGI

Sosiologi Alih Teknologi ini bermaksud memperkenalkanberbagai dimensi yang terkait dengan konsep teknologi. Untuk memudahkan, kuliah ini akan dibagi dalam beberapa pokok bahasan. Pertama, Saudara akan diperkenalkan dengan pengertian konsep teknologi. Dalam membahas aspek ini, Saudara tidak hanya dibawa untuk memahami teknologi yang merujuk pada benda nyata (konkret), tetapi juga akan diperkenalkan segi abstrak teknologi. Dalam kaitan ini, teknologi dilihat sebagai proses penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasan kedua akan berisikan diskusi mengenai teknologi sebagai produk sosial. Cara pandang ini bertumpu pada pemahaman bahwa teknologi tidak jatuh begitu saja dari langit. Seperti kita ketahui, dibalik ditemukan dan dikembangkan sebuah teknologi tertentu, sesungguhnya terdapat proses proses sosial yang melatarbelakanginya. Sebagai contoh, penemuan teknologi baru terkait dengan adanya sistem imbalan (reward) material atau sosial. Secara lebih spesifik, Hak cipta umpamanya, dapat menjadi salah satu faktor pendorong penemuan dan pengembangan suatu teknologi baru, karena hal initerkait dengan keuntungan baik yang bersifat material maupun sosial yang akan mereka raih. Seorang ilmuwan dapat meraih kedudukan sosial yang tinggi apabila dia berhasil menemukan atau mengembangkan suatu teknologi baru.

Teknologi

Masih ingatkah Saudara apa yang dimaksud dengan tindakan sosial?Barangkali Saudara lelah mengetahui dari kuliah Pengantar Sosiologi, bahwa tindakan sosial adalah sebuah perilaku yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan ditujukan pada orang lain. Jadi fokusnya pada masalah motif, dan bukan semata-mata perilakunya. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang sedang bernyanyi di kamar mandi tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan sosial apabila tindakan tersebut ditujukan untuk mengusir ras, sepi dan menghibur diri sendiri tetapi jika ia bernyanyi ditujukan untuk menarik perhatian orang lain di sekitarnya, maka tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan sosial.

Sebagai sebuah konsep, tindakan sosial memiliki kategori-kategori tertentu yang dapat digunakan sebagai alat analisis. Namun karena modul ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan teori-teori sosiologi, sebaiknya Anda memahami klasifikasi tipe ideal tindakan sosial dalam modul Pengantar dan Teori Sosiologi. Dalam kaitannya dengan ini, dapat dikatakan bahwa para penemu dan pengembang teknologi pada umumnya didorong oleh motif sosial tertentu. Thomas Alva Edison dan James Watt misalnya, menemukan bola lampu pijar dan mesin uap karena terdorong untuk mencari nafkah, menghidupi diri dan anak istrinya. Dan ada kelanjutannya, mereka terus menciptakan teknologi baru karena didorong untuk mempertahankan prestise sosial yang telah mereka raih. Dalam kaitan ini mereka berkarya agar orang lain tetap menghargainya sebagai seorang penemu dan pengembang teknologi yang brilian.

Penemuan dan pengembangan suatu teknologi baru memiliki kemampuan untuk mengubah tatanan masyarakat baik secara evolusioner maupun revolusioner. Sebagai contoh, andaikan cangkul dan bajak tidak ditemukan oleh masyarakat Mesopotamia, mungkin sampai saat ini manusia masih belum bisa melakukan kegiatan pertanian modern. Contoh lain, seandainya Edison tidak menemukan manfaat praktis listrik, mungkin sampai saat ini masih menggunakan alat penerang tradisional.

Pembahasan alih teknologi secara rinci dilakukan berdasarkan pada dua argumen berikut. Pertama, alih teknologi merupakan issue yang paling dalam kehidupan masyarakat modern di era globalisasi. Tidak ada satu pun masyarakat yang tidak melakukan proses alih teknologi, baik yang melibatkan sektor swasta maupun pemerintah. Oleh sebab itu, banyak studi tentang alih teknologi yang memfokuskan diri pada tata cara, konteks dan manfaat alih teknologi.

Kedua, proses alih teknologi ternyata juga mengalami benturan nilai. Gejala ini terkait dengan pandangan bahwa teknologi merupakan produk sosial yang bersifat khas, serta merefleksikan tatanan sosio-kultural masyarakat tersebut. Sebagai contoh, suatu masyarakat petani tradisional yang menggunakan teknologi traktor dalam proses membajak lahan, akan berhadapan dengan buruh ini dan pemilik kerbau sebelumnya. Proses alih teknologi ini pada akhirnya akan merubah cara pandang petani tradisional terhadap petani yang lain. Cara pandang mereka menjadi lebih komersial. Bila sebelumnya seorang petani tradisional mempekerjakan buruh tani lantaran pertimbangan emosional, maka ketika ia menggunakan teknologi traktor, pertimbangan tersebut menjadi pudar dan digantikan oleh pertimbangan-pertimbangan yang lebih rasional.

Pengertian Teknologi

Teknologi tidak dapat hanya dipahami sebagai benda-benda konkret saja, seperti mesin, alat, perkakas dan lain sebagainya. Seperti terlihat dari awal katanya, teknologi adalah sebuah ilmu, yaitu ilmu untuk membuat suatu alat, perkakas, mesin atau bentuk-bentuk konkret lainnya (sebagai penerapan kaidah dan prinsip- prinsip ilmu pengetahuan) untuk memudahkan aktivitas atau pekerjaan manusia. Dengan demikian, teknologi itu, mempunyai empat komponen utama (1) pengetahuan, yaitu seperangkat gagasan bagaimana mengerjakan sesuatu, (2) tujuan, untuk apa “sesuatu” tersebut digunakan, (3) Aktivitasnya harus terpola dan terorganisasi, dan, (4) lingkungan pendukung agar aktivitas itu dapat berjalan efektif.

Pada bentuknya yang paling sederhana, khususnya pada masyarakat berburu dan meramu dan masyarakat tradisional, pembentukan teknologi lebih didorong oleh tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Manusia butuh makanan mereka membuat dan mengembangkan tombak dan panah sebagai alat berburu.

Pada masa sekarang, prinsip teknologi sebagai alat (kepanjangan tangan) manusia masih terus berlanjut. Prinsip ini dapat dijumpai pada tang, obeng dan sepeda, meskipun nuansanya lebih canggih dari pada masa sebelumnya. Secara prinsip, bentuk maupun kegunaan, teknologi modern berkembang sangat pesat. Hal itu dikarenakan teknologi tersebut merupakan penerapan praktis prinsip-prinsip ilmu pengetahuan modern. Sebagai contoh, bola lampu pijar dan telepon adalah penerapan praktis teori listrik Faraday dalam kehidupan sehari-hari.

Dari segi penggunaannya, teknologi ada yang bersifat individual dan ada pula teknologi yang bersifat kolektif. Tipe teknologi pertama dapat kita jumpai pada obeng, tang dan sepeda. Prinsip mana tipe teknologi ini adalah sebagai alat atau kepanjangan tangan manusia. Tangan kita, jelas sulit untuk mencabut paku atau menancapkan mur. Karena itu dibuatlah obeng dan tang untuk memudahkan pekerjaan. Demikian pula sepeda adalah alat untuk mempercepat perjalanan kita.

Sedangkan teknologi yang bersifat kolektif adalah teknologi yang dalam penggunaannya harus dilakukan secara bersama-sama. Televisi, baru bisa kita nikmati setelah dikelola secara kolektif. Ada acara yang disajikan. Harus ada stasiun televisi yang menyiarkan acara tersebut Penyusunan acara dan penyiaran acara televisi tersebut oleh stasiun televisi sudah tentu melibatkan banyak orang. Teknologi yang bersifat kolektif ini juga dapat dijumpai pada pabrik-pabrik yang menghasilkan satu barang. Dalam proses pembuatan mobil misalnya, secanggih apa pun sebuah teknologi yang dipergunakan harus melibatkan banyak orang. Ada sebagian orang yang memasang bagian tertentu dan sebagian lainnya mengecat; sementara yang lain melakukan finishing. Dengan kata lain, dalam proses teknologi yang bersifat kolektif tersebut terkaiterat dengan soal manajemen atau suatu sistem produksi.

Proses Lahirnya Teknologi

Teknologi yang paling awal ditemukan berbentuk perkakas dari batu(tombak, pisau). Dalam perkembangan selanjutnya ditemukan teknologi besi (pisau logam). Sampai akhirnya ditemukan pula teknologi mesin yang mengolah tenaga dari alam (air dan angin) untuk menggerakkan dirinya. Semakin tinggi teknologi mesin, semakin sedikit pula intervensi manusia. Mesin modern harus dikendalikan oleh sekelompok manusia yang terorganisir dan terlatih. Berbeda dengan teknologi batu di mana teknologi diperlukan sebagai `pembantu”. dan teknologi besi di mana teknologi diperlukan sebagai `kawan”, maka pada, tahap teknologi mesin, teknologi harus ditundukkan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pada masyarakat modern. kesadaran antroposentrisme, menjadi faktor pendorong temuan berbagai teknologi, terutama teknologi material.

Dampak Sosial Ekonomi Teknologi

Teknologi memiliki wajah yang revolusioner. Meskipun banyak pendapat mengenai peran teknologi dalam masyarakat, namun satu hal yang pokok bahwa teknologi merupakan salah satu faktor yang dapat mengubah tatanan suatu masyarakat sehingga memiliki wajah yang lain sama sekali. Demikianlah ketika ditemukan teknologi peleburan besicangkul, dan baju, lahirlah revolusi pertama dalam sejarah manusia, yaitu pertanian.

Dan ketika mesin uap ditemukan dan kemudian menjadi motor penggerak mesin-mesin di pabrik, lagi-lagi teknologi menjadi salah satu faktor terjadinya revolusi industri.

Namun dari segi-segi tertentu, teknologi telah membuat massifikasi sehingga menghilangkan ciri khas personal dalam sebuah produk.

Dampak sosial teknologi jauh sekali terasa bila melalui proses alih teknologi. Penggunaan sebuah teknologi baru (yang belum tentu sesuai dengan karakter lokal) menuntut penyesuaian struktur sosial budaya dengan cepat. Akibatnya, masyarakat tersebut akan mengalami suatu kondisi kritis yang dapat berujung pada integrasi baru, bahkan malah desintegrasi.

TEKNOLOGI PRASEJARAH, TEKNOLOGI TRADISIONAL, DAN TEKNOLOGI MODERN

Teknologi pada Masyarakat Prasejarah
Pada kelompok masyarakat tradisional berburu dan meramu sudah mengenal pembagian kerja menurut jenis kelamin dan kelompok umur. Lelaki berburu sedangkan perempuan meramu. Teknologi yang berkembang pada masa itu adalah teknologi berburu dan meramu tahap Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!awal (paleolitik), tahap menengah (mesolitik), dan tahap akhir (neolitik). Teknologi yang berkembang pada tahap akhir ini disebut juga paleometalik, yaitu tradisi logam awal (perunggu, dan besi) Untuk mengantisipasi krisis makanan mereka mengembangkan teknologi pertanian sistem ladang berpindah.

Teknologi pada Masyarakat Tradisional
Perkembangan teknologi dalam masyarakat tradisional tidak terlalu pesat, meskipun tidak selambat dalam masyarakat ladang berpindah apalagi masyarakat berburu dan meramu. Inovasi terpenting teknologi tradisional adalah dari sudut bahan dasar dan fungsi. Bahan dasar teknologi tradisional adalah dari logam, sementara dari fungsinya teknologi tradisional tidak hanya sebatas sebagai kepanjangan tangan saja, tetapi sudah menjadi kepanjangan seluruh tubuh.

Teknologi pada Masyarakat Modern

Pada masyarakat modern teknologi telah mendapatkan wujud dan maknanya yang nyaris berbeda seratus persen dari teknologi masyarakat tradisional. Sekurang-kurangnya terdapat 6 ciri utama teknologi modern.

Pertama, teknologi modern adalah teknologi yang telah melepaskan dirinya dari pasokan energi alam (seperti air dan angin). Teknologi modern adalah teknologi yang mampu menghasilkan sumber tenaganya sendiri Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

Kedua, dari aspek motif, teknologi modern lahir dan terdorong oleh hasrat untuk menguasai alam. Penemuan-penemuan teknologi modern selalu dimaknai kemenangan manusia atas alam. Ketika alat transportasi modern berhasil ditemukan dan dikembangkan (seperti kereta api, kapal taut, mobil dan pesawat terbang) sebagai salah satu contoh manusia modern merasa seolah-olah telah berhasil memperpendek jarak. Persepsi tentang jarak pun berubah. Dengan transportasi modern, jarak relatif tidak menjadi hambatan bagi manusia modern .

Ketiga, teknologi modern juga dicirikan oleh orientasinya yang serba komersial. Aspek mi merupakan ciri yang membedakan teknologi modern dengan teknologi tradisional. Pada masyarakat berburu dan meramu, dan masyarakat tradisional yang paling awal penemuan dan pengembangan teknologi didominasi oleh orientasi subsisten – orientasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Orientasi komersial teknologi modern ini dapat dijumpai pada bidang (1) teknologi menjadi sangat bernilai tinggi setelah ia dapat mempercepat dan memperbanyak hasil proses produksi, karena itu (2) teknologi menjadi komoditi yang laku diperjualbelikan. Dengan kata lain, percepatan penemuan dan pengembangan teknologi modern untuk sebagian didorong oleh tuntutan pasar.

Keempat, akibat perkembangan yang pesat ini, teknologi modern dicirikan oleh sistem hak individual yang dilegalisasikan oleh paten. Sistem kepemilikan pada teknologi modern ialah kompensasi biaya yang harus dikeluarkan dalam proses menemukan dan mengembangkan teknologi modern. Hal ini dikarenakan tidak setiap masyarakat mampu menemukan dan mengembangkan teknologi modern. Dibutuhkan pendidikan dan keterampilan yang tinggi untuk dapat menemukan dan mengembangkan teknologi modern. Dengan adanya hak milik teknologi tersebut pihak lain tidak boleh meniru suatu teknologi baru. Meniru dan mengembangkan teknologi tersebut tanpa seizin pemilik hak patennya adalah suatu kejahatan

Kelima, teknologi modern memiliki nilai jual yang tinggi. Itulahsebabnya banyak yang tidak segan-segan menginvestasikan modal untuk melakukan penelitian dasar agar berhasil menciptakan dan mengembangkan sebuah teknologi baru sambil berharap bahwa bila berhasil menemukan dan mengembangkan teknologi tersebut ia akan memperoleh keuntungan yang besar. Akibat pergeseran orientasi penemuan dan pengembangan teknologi modern ini, pengembangan ilmu pengetahuan (yang merupakan bahan dasar penemuan dan pengembangan teknologi baru) juga berorientasi lebih praktis. Orientasi ilmu pengetahuan tidak lagi hanya untuk kesenangan semata. Sebagaimana ditunjukkan oleh legenda Aristoteles yang mengusir muridnya hanya karena muridnya itu menanyakan manfaat praktis matematika.

Keenam, teknologi modern menjadi salah satu faktor pendorongekspansi perusahaan-perusahaan multinasional yang telah melampaui kedaulatan negara. Berbagai penemuan dan pengembangan teknologi modern yang terkait dengan proses produksi memungkinkan berbagai perusahaan multinasional membuka pabrik di negara-negara Asia Tenggara setelah ia menerapkan sistem ban berjalan pada manajemenproduksinya.

TEKNOLOGI MODERN DAN PERADABAN BARAT

Teknologi di Abad Pertengahan

Pada masa Abad Pertengahan, perdagangan internasional masyarakat Barat dengan dunia Timur hampir lenyap sama sekali. Ketika itu negeri-negeri di pantai Selatan, laut Tengah, dan Spanyol ditaklukkan oleh Islam. Oleh karena itu, Abad Pertengahan disebut abad kegelapan. Tatanan sosial politik masa itu adalah tatanan masyarakat feodal, dengan struktur ekonomi yang masih sederhana. Tatanan sosial seperti itu sulit untuk melakukan perubahan.

Perdagangan baru mulai berkembang pada abad ke 11. Sejak itu, berkembang pula kota-kota sebagai pusat perdagangan. Muncullah kelompok-kelompok pengrajin yang disebut kaum warga kota, yang kontras dengan golongan bangsawan dan petani. Titik mula perkembangan masyarakat Eropa di Abad Pertengahan ini adalah Perang Salib.

Teknologi di Masa Pencerahan

Sesudah Abad pertengahan, mulailah periode Renaissance (pada abad ke-15 dan 16). Menyusul kemudian zaman Barok yang merupakan zaman peralihan ke zaman pencerahan.

Perubahan-perubahan penting terjadi di kalangan warga kota. Kaum pengrajin yang orientasinya pada perdagangan tidak lagi masuk dalam golongan kota. Warga kota diartikan sebagai mereka yang memperoleh pendapatan dari keuntungan usaha atau bunga modal. Dalam perkembangan selanjutnya kaum warga kota ini dapat menyaingi kaum rohaniwan dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Para rohaniwan mulai menurun pengaruhnya, kritik pun datang dari Luther dan Calvin terhadap otoritas gereja, kritik tersebut dapat memudarkan tatanan kolektivitas masyarakat. Akibatnya peta religius kegerejaan di Eropa berubah secara mendasar. Pergeseran peta religius kegerejaan ini memiliki pengaruh yang kuat bagi perubahan kebudayaan dan munculnya paham individualisme. Dalam perkembangan selanjutnya muncullah revolusi industri (di Inggris) yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam bidang industri.

Teknologi Modern Kapitalisme

Pengertian kapitalisme memiliki empat kata kunci, yaitu: (1) berorientasi pada produksi, (2) memperjualbelikan hasil produksi sebagai komoditi melalui pasar, (3) mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, dan (4) terjadi akumulasi keuntungan, modal dan kekayaan hanya pada beberapa orang saja. Pada erat kapitalisme ini segala sesuatu dianggap bernilai dan berguna bila ada permintaan dan penawaran dari pasar.

Teknologi merupakan sasaran yang paling efektif untuk terjadinya peningkatan proses produksi. Setelah revolusi industri, teknologi berperan sangat luar biasa dalam meningkatkan produksi yang berlipat ganda. Dengan penerapan teknologi dapat meminimkan biaya-biaya produksi, sebaliknya dapat memaksimumkan kualitas produksi.

ALIH TEKNOLOGI DAN KEPENTINGAN NEGARA MAJU

Perkembangan Teknologi dan Meluasnya Kolonialisme

Penemuan teknologi transportasi sebagai sistem navigasi perkapalan dan alat kompas mempercepat peluasan kolonialisme. Pelayaran orangorang Eropa ke belahan dunia lain yang pada mulanya untuk mendapatkan rempah-rempah, dan bahan-bahan mentah lainnya yang murah harganya pada akhirnya menguasai daerah-daerah penghasil tersebut. Apabila setelah terjadinya revolusi industri koloni Eropa seperti Inggris, Jerman, Spanyol, Portugis, dan jajahannya. Negara-negara kolonialis ini tidak saja membutuhkan bahan-bahan mentah yang murah harganya. Tetapi sekaligus untuk memasarkan hasil-hasil teknologinya ke daerah jajahannya. Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

Pola bahwa percepatan penguasaan teknologi membawa perluasan kolonialisme juga terjadi pada kasus Amerika Serikat yang merebut Filipina dari tangan Spanyol untuk memperoleh bahan mentah yang murah dan sekaligus dijadikan daerah pemasaran hasil-hasil industri.

Alih Teknologi dan Kepentingan

Negara-negara baru yang telah merdeka terutama di Asia dan Afrika membutuhkan pembangunan untuk kesejahteraan rakyatnya. Untuk itu antara lain diperlukan teknologi, karena negara-negara baru ini belum menguasai teknologi maka perlu melakukan alih teknologi dari negaranegara maju. Di sisi lain bagi negara-negara maju alih teknologi tersebut merupakan komoditi yang sangat menguntungkan. Dari komoditi teknologi tinggi ini negara-negara maju ini dapat menyumbang GNP negaranya. berkisar rata -rata sekitar 27% hingga 460%

Bagi negara-negara maju komoditi teknologi tinggi ini memiliki kepentingan strategis politik dan kepentingan ekonomi. Kepentingan strategis politik dimaksudkan untuk membantu sekutu-sekutu terutama kerja sama di bidang politik, pertahanan dan militer. Sedangkan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! kepentingan ekonomi dimaksudkan sebagai perlakuan negara maju terhadap negara berkembang sebagai sumber penerimaan negaranya.

Alih Teknologi dan Kepentingan Negara Maju Kasus AS-Indonesia

Kepentingan negara maju seperti Amerika Serikat melakukan alih teknologi kepada negara berkembang seperti Indonesia mencakup kepentingan ekonomi dan strategik. Bagi negara maju, negara pengimpor Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! alih teknologi memiliki daya tarik, pertama, Indonesia sebagai negara berpenduduk terpadat ke-5 di dunia dapat dijadikan pangsa pasar yang potensial bagi komoditi teknologi negara maju. Kedua, Indonesia memiliki kekayaan alam dan mineral, juga memiliki iklim yang kondusif bagi penanaman modal asing. Ketiga, letak geografis dan sikap politik Indonesia memiliki arti yang strategis. Keempat, Indonesia memiliki pengaruh yang besar terhadap negara-negara dunia ketiga lewat ASEAN. Non Blok, dan negara-negara muslim.

Selain Amerika Serikat negara maju lainnya yang melakukan alih teknologi terhadap Indonesia adalah Jerman, dalam bidang industri pesawat terbang.

Globalisasi dan Peran Teknologi

Era globalisasi tak terhindarkan lagi merasuk ke semua masyarakatbangsa-bangsa di dunia. Sarana transportasi dan komunikasi sangat mendukung arus globalisasi ini. Kebudayaan masyarakat tidak lagi bersifat subsisten, tetapi sudah berubah ke arah orientasi pasar.

Globalisasi, Alih Teknologi, dan Peranan Perusahaan Multinasional

Pertimbangan utama yang mendorong perusahaan mengembangkan usahanya menjadi perusahaan multinasional adalah upah tenaga kerja yang rendah, biaya pengangkutan yang rendah, sumber bahan baku tersedia. cukup dan mudah diperoleh.

Di negara-negara berkembang. di mana perusahaan itu mengembangkan usahanya, terdapat dua pandangan terhadap keberadaan perusahaan multinasional, yaitu pertama, pandangan dari kaum dependensia, dan kedua pandangan dari kaum modernis.

Alih Teknologi dan Kompetisi

Etos keihatu-tan sho membawa Jepang mampu memelopori abad mikro elektronik. Produk teknologinya dirancang hemat energi, hemat bahan baku, hemat waktu dan hemat ruang. Pelayanan yang baik atas jasa purna jual, daya tarik rancangan dan mutu produk, dan hubungan perburuhan yang mantap mendorong perusahaan manufaktur transnasional Jepang mengalami pertumbuhan yang pesat.

Kendala yang dihadapi Jepang adalah upaya menembus pasar dunia adalah (1) bahasa Jepang bukan bahasa yang banyak dipakai. (2) jarak Jepang dengan pasar-pasar ekspor jauh.

Alih Teknologi Kuno Cina dan India

Hubungan dagang Indonesia kuno dengan Cina lebih bersifat substitusi, sebab Indonesia kuno hanya menggantikan beberapa komoditi perdagangan seperti yang dihasilkan oleh negara-negara Asia Timur.

Sedangkan hubungan dagang Nusantara (nama Indonesia dahulu) dengan India terjalin melalui perdagangan langsung. Melalui hubungan dagang ini alih budaya dari India, seperti pengaruh Hindu terjadi. Sekte Saiva Sidhanta memiliki pengaruh besar di Jawa dan Bali. Orang India menyambut Nusantara (nama Indonesia dahulu) sebagai pulau emas (Swarnadhipa) dan pulau perak (Jawadwipa).

Alih Teknologi dari Struktur

Pada masa pemerintahan kolonialis Belanda alih teknologi dilakukan melalui kelompok birokrat dan kelompok dokter atau insinyur. Kelompok birokrat memiliki kewenangan administrasi dan mengerti dunia birokrasi. Birokrasi yang bekerja di sektor perkebunan, perkeretaapian, pelabuhan misalnya lambat laun mereka mengerti masalah-masalah perkebunan, perkeretaapian, pelabuhan secara lebih baik. Demikian pula halnya para dokter atau insinyur yang bekerja di bidangnya masing-masing, pada gilirannya meningkatkan keahlian profesi mereka.

Sedangkan pada masa pendudukan Jepang alih teknologi di lakukan selain melalui kelompok birokrat dan dokter atau insinyur, juga melalui golongan tentara (Peta) yang semula disiapkan Jepang untuk melawan sekutu. Tentara (Peta) yang direkrut oleh Jepang ini pada gilirannya mampu menguasai teknologi kemiliteran (angkatan darat).

Alih Teknologi dan perubahan Sosial Budaya Pedesaan

Alih teknologi yang terjadi di masyarakat digolongkan ke dalam tiga pola yaitu 1) alih teknologi yang dibawa dan diterapkan oleh masyarakat itu sendiri; 2) alih teknologi yang dibawa dan diterapkan oleh orang dari luar masyarakat, dan 3) alih teknologi yang dibawa oleh orang luar yang akhirnya lambat laun diterapkan oleh masyarakat itu sendiri. Ketiga alih teknologi ini membawa pengaruh bagi proses perubahan masyarakat. Dalam menghadapi alih teknologi ini. masyarakat mengembangkan berbagai jenis adaptasi sesuai dengan kepentingan mereka.

Selama tiga dasawarsa masa pemerintahan orde baru, banyak hal yang telah dilakukan dalam upaya pembangunan masyarakat pedesaan. Pembangunan masyarakat pedesaan ini ternyata berdampak pada perubahan sosial budaya masyarakat. Perubahan yang dialami masyarakat desa ini, menurut Collier, adalah dalam bentuk 1) revolusi hijau. 2) revolusi transportasi, dan 3) revolusi komunikasi. Berbagai perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut mengindikasikan bahwa, masyarakat desa sedang mengalami proses transformasi secara menyeluruh yang mengubah semua unsur-unsur lokal tradisional masyarakat desa.

Alih Teknologi dan Struktur Okupasi Perkotaan

Salah satu wujud alih teknologi di Indonesia adalah dibangunnyaindustri-Industri di perkotaan. Pembangunan industri ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa kepadatan penduduk terus meningkat, semakin sempitnya lahan pertanian dan ketidakmungkinan untuk terus mempertahankan pola agraris.

Perkembangan sektor industri berdampak pada struktur okupasi/pekerjaan. Secara umum okupasi di perkotaan di bagi menjadi 2 bagian yaitu white collar dan blue collar.

Kelompok Strategis dan Peranannya dalam Proses Alih Teknologi

Dalam masalah alih teknologi, kelompok strategis ternyata memainkan peran yang cukup penting. Kelompok strategi ini terdiri atas teknokrat, pengusaha dan militer. Teknokrat bergerak secara konseptual Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,kerjakanlah latihan berikut! yaitu melahirkan berbagai rancangan pembangunan nasional di mana alih teknologi menjadi elemen utamanya. Di lain pihak para pengusaha bergerak di sektor yang lebih riil yaitu melalui industrialisasi dengan membangun dan mengelola pabrik. Sementara itu militer merupakan pengalih teknologi terdepan. Apabila peran dari para teknokrat dan pengusaha membawa pengaruh bagi perekonomian nasional maka tidak demikian dengan peran dari militer

Para teknokrat yang berperan dalam masalah alih teknologi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu teknokrat-ekonom dan teknokratteknolog. Kedua kelompok ini mempunyai strategi pembangunan yang, berbeda. Para teknokrat-ekonom beranggapan bahwa untuk meningkatkan pembangunan ekonomi nasional maka harus diterapkan strategi industrialisasi yang berorientasi ekspor dengan menekankan pada efisiensi, dan anti terhadap kebijakan proteksi. Sementara di lain pihak, kelompok teknokrat-ekonom cenderung memilih strategi yang berorientasi pada teknologi fisik, sehingga prioritasnya adalah pada proyek-proyek besar yang padat modal.

Sedangkan keterlibatan para pengusaha pada masalah alih teknologi ini nampak dan kecenderungan mereka untuk mendirikan pabrik-pabrik yang di dalamnya memasukkan teknologi-teknologi baru. Sebagai contohnya adalah perusahaan milik Drs. Tayeb Gobel di mana beberapa karyawannya dikirim ke luar negeri untuk mempelajari teknologi dan produk yang akan dipasarkan.

Keterlibatan militer dalam masalah alih teknologi terlihat dariusaha-usahanya memordenisir peralatan perangnya. Militer selalu berusaha mengirim orang-orang terbaiknya ke luar negeri untuk mempelajari teknologi peralatan perang di samping membeli peralatanperalatan perang yang baru.

Alih Teknologi dan Kesenjangan Sosial

Secara makro pembangunan ekonomi Orde Baru yang mengandalkan industrialisasi dapat dikatakan mengalami kesuksesan. Akan tetapi konsep penetesan ke bawah (tickle down effect) ternyata tidak mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kesadaran tentang hal ini menjadikan para perancang pembangunan selanjutnya lebih menekankan pada konsep pemerataan pembangunan.

Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan ketidaksamaan pemerataan peranan teknologi sangat besar, karena perkembangan teknologi berkaitan erat dengan stratifikasi sosial. Dalam hal ini surplus ekonomi dianggap berkaitan erat dengan perkembangan teknologi. Dengan demikian maka, penetapan teknologi madya maupun teknologi tinggi sangat berdampak terhadap kesenjangan sosial.

Pilihan Teknologi dan Kepentingan Sosio Politik

Berdasarkan arah dan kebijakan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, nampak bahwa pengembangan teknologi dilakukan melalui industrialisasi yang memiliki pasaran yang jelas. Pengembangan teknologi diarahkan untuk meningkatkan produktivitas di sentra-sentra Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! industri. Di samping itu pengembangan teknologi juga ditujukan bagi peningkatan harga diri bangsa di mata internasional. Pengembangan teknologi nampaknya juga lebih mementingkan keterlibatan dunia usaha maupun perguruan tinggi.

Pengembangan teknologi lebih dirasakan sebagai semangat pertumbuhan ekonomi yang cenderung mengabaikan aspek pemerataan. Kesadaran tentang ketidakadilan ini menggeser orientasi pembangunan dengan mulai lebih menekankan pada pemerataan.

Teknologi Madya Versus Hight Tech

Dalam batas-batas tertentu pilihan orientasi pembangunan berpengaruh pada corak alih teknologinya. Pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi cenderung akan memilih teknologi tinggi. Sebaliknya pembangunan yang berorientasi pada pemerataan akan memilih teknologi madya.

Teknologi madya adalah teknologi yang padat karya yang tidak selalu membutuhkan banyak modal sehingga bisa dibangun di berbagai tempat. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang dipersyaratkan bagi pengoperasian teknisnya tidak terlalu tinggi sehingga teknologi madya ini bisa diakses oleh rakyat banyak. Dengan demikian maka teknologi madya ini mampu menyediakan lapangan kerja.

Perencanaan Alih Teknologi

Kenyataan menunjukkan bahwa kepentingan ekonomi dan politik sangat mempengaruhi penerimaan alih teknologi, termasuk di dalamnya kepentingan ekonomi dan praktek dari negara pengalih teknologi. Dengan demikian maka upaya pengembangan teknologi harus Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! merupakan upaya sadar, yang bisa di lakukan melalui kebijakan pemerintah dan mekanisme pasar.

Dalam perencanaan alih teknologi, corak teknologi mana yang akan lebih dikembangkan, seharusnya tidak menjadi kontroversi karena baik teknologi tinggi maupun teknologi madya merupakan dua hal yang saling melengkapi teknologi hendaknya dibangun di atas struktur sosial dan struktur ekonomi yang ada.
Sumber buku Sosiologi Alih Teknologi karya Gumilar R Somantri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar