Sabtu, 14 November 2009

KASUS CICAK VS BUAYA

KASUS CICAK VS BUAYA adalah kompromi semua pihak yang mengorbankan kambing hitam. Ada kecurigaan: sangat berlebihannya, hebohnya kasus ini adalah by desaign untuk mengalihkan perhatian publik dari ancaman kejahatan yang lebih besar bagi negeri ini:dikuasainya posisi-posisi dikabinet yang sarat dengan interest asing (Asean dan USA). komposisi kabinet SBY sekarang ini sangat akomodatif terhadap hajat opportunistis partai-partai penguasa (70%). Meski banyak yang berharap kasus KPK ini bisa menjadi tema menggalang bangkitnya perlawanan people power, perlawanan thd korupsi tetap hanya komoditas politik. Sebelum koruptor Agung: Soeharto dinyatakan perbuatan masa lalunya adalah korupsi terbesar bangsa ini, takkan ada upaya anti korupsi yang jujur. Issu KPK ini jaraknya terlalu jauh dari sensasi publik untuk bisa menjadi tema mobilisasi people power (seperti jatuhnya soeharto&Soekarno), impeachment by the legislative jatuhnya Gusdur. peluang pemberantasan korupsi di kabinet juga peluangnya kecil. DPR apalagi (raja-rajanya korupsi berkumpul disana) !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar